![]() |
sumber: www.istockphoto.com |
Berhubung media masih hangat seputaran politik, ditambah lagi ramai perbincangan terkait generasi millenial yang mendapat kursi di DPR sebagai wakil rakyat, aku mau menceritakan pengalamanku mencalonkan diri sebagai legislatif. Ya, aku pernah diusung sebuah partai menjadi calon legislatif.
Sebetulnya legislatif kampus, supaya menarik minat pembaca jadi judulnya seolah-olah nyaleg beneran, meniru style media online nasional gitu. Tapi kan beneran nyaleg loh! ga boong.
Hari itu mas OZ, cucu dari seorang yang paling lama menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah mengirimiku pesan singkat:
mi, nanti malam kamu gak keluar, di kosan aja? kalo iya aku mampir ya
Kira-kira ada apa ya, aku bertanya dalam hati, karena aku tidak begitu dekat dengannya.
di kosan aja kok. monggo ,ada perlu apa mas?
mas OZ: oke.. insyaallah bada maghrib aku kesana
Jiwa kepedean dan kegeeranku seketika memberontak, "Jangan-jangan aku bakal jadi sasaran PDKT, atau mungkin malah langsung mau nembak. Duh gimana nolaknya dong".
Ba'da maghrib mas OZ beneran menghampiri kosanku. Ternyata rasa kegeeranku tidak beralasan, hehe. Dia justru membawa misi dan kepentingan.
mas OZ: sebentar lagi kan PEMIRA (Pemilihan Raya Mahasiswa), aku langsung to the point aja, kamu mau gak diusung Balairung sebagai caleg? soalnya belum ada dari fakultas teknik padahal fakultas terbesar, dan aku ngeliat potensi kamu bisa menjaring suara. Kalo bisa dari kader kita sendiri biar ide dan pemahaman kita terwadahi di gelanggang, soalnya ada nyisip satu caleg bukan kader.
Balairung itu adalah salah satu nama partai mahasiswa di kampusku. Kader yang dimaksud ialah kader mahasiswa Muhammadiyah.
Aku: Wah berat mas.. aku gak pernah kepikiran buat nyaleg, tugasnya nanti ngapain juga aku gak tau. Belum lagi kan nyaleg butuh biaya loh! bikin poster dan lain-lain aku gak punya dana.
mas OZ: Tenang, Pak "dosen FISIP yang pernah nyalon walikota Jogja" bersedia menjadi penyokong dana kampanye kita. Kamu gak perlu ngeluarkan uang sepeser pun buat modal kampanye, bahkan nanti aku kirimin kamu pulsa buat kampanye ke teman-temanmu, tinggal kamunya sendiri mau apa engga. Coba kamu pikir lagi seandainya kamu berhasil ini bakal berguna banget buat kamu kedepan.
Obrolan malam itu panjang lobi politik, dan aku yang tidak begitu paham perpolitikan tentu saja banyak diam mendengarkan.
Tolong dipertimbangkan ya. kabarin segera kalo sudah yakin
itu kalimat mas OZ sebelum meninggalkan tempatku.
itu kalimat mas OZ sebelum meninggalkan tempatku.
Betul saja, aku tidak perlu repot mengumpulkan berkas pendaftaran langsung, aku tidak perlu mengeluarkan dana untuk cetak baliho partai yang terpampang di berbagai fakultas, serta stiker kampanye untuk dibagikan pun sudah siap tanpa aku tau kapan proses cetaknya.
![]() | |
sticker nyaleg. |
Pada sticker setiap caleg tertera Vote 4 Yusro dimana mas Yusro adalah kandidat yang diusung partai Balairung sebagai presma (presiden mahasiswa).
Bersambung......
3 Comments
Cerita nya mengharukan
ReplyDeletehaha salfok. poin mana gitu yang mengharukan..
DeletePada bagian bersambung nya
ReplyDelete